Sumber gambar fanind.com
Bangsa jin yang suka merusak relasi rumah tangga.
Jin ini ada disetiap rumah dan mempunyai tugas-tugas khusus sehingga relasi seseorang akan hancur, tak ayal jikalau ada yang suka ganggu seseorang dikala berjima'.
Dalam Islam sendiri, jima’ mempunyai adab-adab yang sanggup menjadikan jima’ bukan hanya sekedar menjadi sebuah kenikmatan, namun juga menjadi salah satu ibadah yang sanggup mendatangkan pahala.
Agar mendapat keturunan yang baik, hendaknya melaksanakan hal-hal berikut sebelum berjima’ semoga tidak diganggu oleh setan. Adapun adab-adab jima’ dalam Islam ialah sebagai berikut:
1. Berwudhu dan Membersihkan Diri
2. Memakai Wewangian
Wewangian ialah salah satu sunnah Nabi. Beliau bersabda: “Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, menggunakan wewangian, bersiwak dan menikah” [HR. Tirmidzi].
3. Shalat dua Raka’at
Adab ini terutama bagi pengantin baru. Sebagaimana atsar Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu yang menasehati pengantin gres semoga mengajak istrinya shalat dua raka’at terlebih dahulu dikala memulai malam pertama.
4. Melakukan Jima’ di Tempat Tertutup
Baca juga:
- Mendesah Dengan Menyebut Nama Allah Ketika Berjima', Bagaimana Hukumnya
- Sedih Melihat Pengasuh Anak Ini Hanya Memperhatikan Majikannya Makan
5. Membaca Do’a
Yakni membaca doa:
بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
Artinya: “Dengan Nama Allah, Ya Allah! Jauhkan kami dari syetan, dan jauhkan syetan semoga tidak mengganggu apa (anak) yang Engkau rezekikan kepada kami” [HR. Bukhari dan Muslim]
6. Lakukan Pemanasan
Sebelum masuk ke bab inti, sebaiknya pasangan melaksanakan pemanasan terlebih dahulu. Ini dianjurkan oleh Rasulullah SAW,
“Janganlah salah seorang di antara kalian menggauli istrinya menyerupai binatang. Hendaklah ia terlebih dahulu memperlihatkan pendahuluan, yakni ciuman dan cumbu rayu,” [HR. Tirmidzi]
7. Tidak Memengtingkan Diri Sendiri
Ini sangat penting, yakni tidak mementingkan kepuasan diri sendiri.
“Apabila salah seorang diantara kau menjima’ istrinya, hendaklah ia menyempurnakan hajat istrinya. Jika ia mendahului istrinya, maka janganlah ia tergesa meninggalkannya.” [HR. Abu Ya’la]
8. Tidak Menceritakannya Kepada Orang Lain
Jangan biarkan orang lain mengetahui diam-diam dapur rumah tangga anda, cukup anda dan istri yang mengetahuinya semoga tidak menjadikan fitnah.
0 komentar
Posting Komentar