Harga Minyak Dunia Turun, Kenapa Pertamina Tak Ikut Turunkan Harga Bbm?


Deretan nozzle pertamax series di SPBU milik Pertamina (DERY RIDWANSAH/JAWA POS)

Kalau naik cepet, kenapa turunnya susah...

Direktur Jender‎al Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengaku telah memanggil seluruh tubuh perjuangan penjual BBM pada pekan kemudian terkait kondisi harga minyak dunia yang turun.

Tapi kenapa hingga kini harga BBM Pertamina tak turun?

Menanggapi turunnya harga minyak dunia, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memerintahkan kepada PT Pertamina (Persero) untuk menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi atau Pertamax CS paling lambat Januari 2019.

Jika Pertamina tidak melaksanakan hal tersebut maka Kementerian ESDM akan menjatuhkan sanksi.

‎Direktur Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, Pertamina sudah berkomitmen untuk menurunkan harga BBM nonsubsidi mengikuti penurunan harga minyak dunia yang terjadi belakangan ini. Namun Pertamina berjanji untuk menurunkan Pertamax CS paling lambat Januari.

"Janjinya gitu. Ya janjinya Januari lah‎," kata Djoko, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, (11/12/2018).

Menurut Djoko, ‎alasan Pertamina tidak eksklusif menurunkan harga BBM nonsubsidi ketika ini alasannya ialah perusahaan tersebut harus menghabiskan stok yang dibeli sebelum harga minyak mengalami penurunan. "Kan stok minyaknya banyak gitu loh," tuturnya.

Jika Pertamina tidak menurunkan harga BBM nonsubsidi hingga Januari 2019, Kementerian ESDM akan memanggil perusahaan energi plat merah tersebut, kemudian kalau tidak ada perubahan maka kementerian ESDM siap menjatuhkan sanksi.

"Kami panggil lagi, nanti kan kami berdasarkan objektif kan, kami kan punya formula tuh, formula harga," tandasnya.

Sejumah tubuh perjuangan diketahui telah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi.

Dilansir dari liputan6.com, adapun di awal Desember ini, sudah ada beberapa tubuh perjuangan yang menjalankan komitmen menurunkan harga BBM, yaitu Vivo, ‎Garuda Mas, dan AKR Coorporindo.

"Sudah ada yang menurunkan harga. Yang sudah Vivo, AKR dan Garuda Mas," kata Djoko, di Jakarta, Selasa (4/12/2018).

Menurut Djoko, penurunan harga BBM yang dijual tiga tubuh perjuangan tersebut berkisar antara Rp 25 samai Rp 1.000 per liter. Penurunan harga menyesuaikan syarat pemerintah dengan perhitungan margin dihentikan lebih dari 10 persen.

Saat tiga tubuh perjuangan swasta menur‎unkan harga BBM non subsidi, PT Pertamina (Persero) masih mempertahankan harga.

Adapun perusahaan yang belum menurunkan harga alasannya ialah harus menunggu stok BBM yang dibeli ketika harga tinggi habis. Sedangkan Pertamina masih menunggu penilaian besaran penurunan harga.

"Dari 25 hingga 1.000 , tunggu stok yang lain habis, Pertamina masih evaluasi,"‎ tandasnya.

Nah bagaimana berdasarkan Anda?

0 komentar

Posting Komentar