Potret belum dewasa zaman kini (facebook.com)
Adakah belum dewasa kini nikmat main hujan? Atau tersenyum lebar ketika lumpur mengotori baju dan tangan?
Ataukah belum dewasa justru menikmati layar kaca, sambil chat sama anak orang? Atau lebih parah tawuran di jalan.
Ini faktual dan nggak usah tutup mata...
Fenomena yang ketika ini terlihat jelas, belum dewasa kini banyak yang beradegan cerdik balig cukup akal sebelum waktunya jawaban mencontoh publik figur di media yang menjadi tontonan belum dewasa remaja ketika ini.
Hal menyerupai ini harus menciptakan kita jeli dan kritis sebagai orang tua. Mana tontonan yang layak dan yang tidak.
Lansung saja tanpa cap cip cus... Berikut potret remaja ketika ini jawaban tontonan yang rusak.
Terinspirasi dengan adegan-adegan yang terdapat pada sinetron
Dilansir wajibbaca.com dari banyak sekali sumber, tak ada yang memungkiri bahwa apa yang belum dewasa lihat akan mereka tirukan. Istilah 'Monkey See Monkey Do' memang masih berlaku sampai ketika ini.
Banyak bocah mengaku ingin menjiplak adegan pacaran yang ada di sinetron alay tyang ada di TV.
Tak hanya itu, bocah yang seharusnya sibuk dengan pelajaran sekolahnya ini berani mengunggah foto-foto tersebut di akun media sosialnya.
Lihat saja sinetron-sinetron di TV sekarang, bukan hanya menampikan adegan fulgar percintaan, namun banyak juga menampilkan adegan-adegan kekerasan, saling hina ataupun caci maki dll.
Meskipun tak ter ekspos di dalam foto, hal semacam ini telah benar-benar di tiru belum dewasa zaman sekarang.
Bukan hanya yang masih ingusan, belum dewasa SMP, Sekolah Menengan Atas yang beranjak remaja lebih parah melakukannya.
Kekerasan remaja (tribunnews.com)
Baca Juga: Ramai Petisi 'Hentikan Iklan Blackpink Shopee' Karena Tak mendidik, Sinetron Alay Kapan?
Nggak usah tutup mata, inilah yang terjadi kini ini.
Potret jelek remaja dalam sinetron (majalah kehidupan)
Bukan hanya TV pengejar rating yang salah, namun juga kita semua yang masih menikmati hiburan yang semacam ini.
Orang renta yaitu 'madrasah' pertama bagi anak-anaknya. Makara baik buruknya anak yang pertama bertanggung jawab yaitu orang tua.
Berikan pola yang baik pada belum dewasa kita, termasuk hal tontonan. Jangan malah kita yang menjadi pola jelek bagi mereka.
Kemarin ramai petisi 'Hentikan Iklan Blackpink Shopee' alasannya tak mendidik. Mudah-mudahan kesadaran semacam ini terus di tingkatkan demi menyelamatkan generasi masa depan.
0 komentar
Posting Komentar