Fenomena sinetron alay Kompasiana.com
“Boikot iklan Shopee Blackpink” lagi ramai diperbincangkan di media sosial...
Bermula dari sebuah petisi di situs Change.org yang meminta semoga iklan Shopee dengan Blackpink sebagai bintang iklannya tidak boleh sebab tak mendidik dan buka aurat.
Sinetron yang alay-alay itu kapan juga dibuatkan petisi?
Tepatnya sekitar 3 hari lalu, Maimon Herawati, seorang dosen Jurnalistik di Universitas Padjajaran, menciptakan petisi online lewat situs Change.org.
Petisi itu bertujuan semoga iklan Shopee yang tayangkan Blackpink di TV dengan baju minim dihentikan.
Petisi "HENTIKAN IKLAN BLACKPINK SHOPEE!!" change.org
Secara spesifik, petisi itu ditujukan buat Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan pihak Shopee selaku perusahaan yang menggunakan Blackpink sebagai ikon iklan mereka.
Maimon dan puluhan ribu penandatangan petisi ini menilai tayangan iklan itu nggak sesuai sama cerminan Pancasila yang beradab dan membuka aurat.
Terlebih berdasarkan Maimon, iklan itu banyak ditemukan di jam-jam aktivitas anak di TV sedang tayang, menyerupai kartun Tayo di RTV pada Jumat (7/12).
Dilansir dari hipwee, teks narasi yang ditulis Maimon di petisinya, ia juga mengajak para orangtua di luar sana untuk menekan pengaduan ke KPI demi menyelamatkan anak bangsa dari tayangan-tayangan iklan nggak seronok.
Selain itu, Maimon juga ingin para orangtua mendukung pemboikotan Shopee, selama perusahaan marketplace itu masih menggunakan ikon-ikon berpakaian minim di iklannya.
Petisi yang dipelopori seorang ibu sekaligus dosen di Universitas Padjajaran itu sudah ditandatangani 85 ribu lebih orang.
Petisi "HENTIKAN IKLAN BLACKPINK SHOPEE!!" change.org
Mereka kompak bersuara semoga iklan Shopee dihentikan, bahkan satu tuntutan lain dari petisi itu juga meminta perusahaan Shopee diboikot sebab menampilkan Blackpink dengan rok mini di iklannya.
Hal ini menunjukkan, bahwa kesadaran orang bau tanah mulai meningkat. Karena sungguh berbahaya kalau anak-anak generasi kedepan selalu di jejali dengan hal-hal semacam ini.
Giliran sinetron Alay kapan nih?
Contoh faktual akhir sinetron alay (facebook.com)
Kalau ngomongin tayangan nggak mendidik, bergotong-royong ya nggak cuma iklan Shopee.
Banyak banget sinetron-sinetron di TV sekarang, yang banyak menampilkan adegan-adegan pacaran, hedonisme, atau reality show yang pembawa acaranya sering saling lempar hinaan.
Lebih bahayanya lagi, sinetron-sinetron semacam ini setiap hari di pelototin anak-anak kecil yang ikut nimbrung depan TV bersama ibunya.
Dilansir dari VIVA.co.id – Wakil Ketua Bidang Program dan Eksternal Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Margaretha Hanita, menyampaikan tayangan tidak bermanfaat yang hadir di televisi Indonesia sangat mengganggu perkembangan anak.
Tayangan yang dimaksud Margaretha di antaranya sinetron dan aktivitas drama percintaan. Dua tayangan itu sanggup merekam dan mencerna ke dalam otak anak-anak, bahkan sanggup dicontoh ke kehidupan nyata.
"Lingkaran setannya tuh ada di komunitas alay, yang cita-citanya mau jadi artis sinetron. Hanya menonton tayangan-tayangan di televisi yang tidak mendidik," kata ujar Margaretha di aktivitas Focus Group Discussion Polres Metro Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
Margaretha menegaskan, jalan satu-satunya menghapus sinetron yaitu dengan memboikot. Dengan begitu, ratingnya akan turun dan usang kelamaan akan hilang dari tayangan televisi.
"Kami sudah mengusulkan berulang-ulang, menonton sinetron itu tidak mendidik. Ngajarin anak-anak jadi konsumtif, hedonis, saling membenci dan percintaan yang tidak sewajarnya disaksikan oleh anak-anak di bawah umur," kata Margaretha.
Sayangnya, media televisi dikala ini tidak memperhatikan hal tersebut dan hanya mementingkan keuntungan.
0 komentar
Posting Komentar