Hal Sepele, Tapi Perbuatan Ini Dapat Menciptakan Do'amu Tertolak


Gambar dari pastiseru.com

Walaupun setiap waktu engkau berdo'a. Tak khayal do'amu akan tertolak oleh allah kalau masih saja melaksanakan perbuatan ini.

Padahal permasalahan ini setiap hari kita alami.

Apa penyebabnya?? 

Berdoa menjadi pelengkap penting yang sanggup dilakukan setiap manusia. Ibadah ini menjadi cara untuk mengkoneksikan diri dengan Sang Pencipta. Ada banyak impian yang terucap dikala meminta. Namun tidak semua serta merta dikabulkan begitu saja.

Ada yang tertunda waktunya, namun ada pula yang memang ditolak Yang Maha Kuasa. Biasanya hal yang menghalangi terkabulnya doa yaitu dosa. 

Mulai dari dosa kecil sampai besar berpotensi menjadi penyebabnya. Seperti memfitnah, mencela sampai melaksanakan zina.

Namun, ada penyebab lainnya yang juga menjadi alasan berpengaruh doa tertolak. Sayang, hal ini sering diabaikan dan dianggap tidak ada pengaruhnya. Padahal, tindakan tersebut berpotensi besar menciptakan doa tidak diterima.

Baca Juga :


Tindakan menyerupai apa?

Ternyata penyebab tertolaknya doa yang sering diremehkan umat insan yaitu makanan. Seperti diketahui, di periode kini kasus halal dan haram sepertinya tidak menjadi duduk kasus penting lagi.

Rezeki haram pun seolah menjadi halal. Sehingga dengan harta haram ini seseorang memenuhi kebutuhan untuk makan.

Kemudian, kuliner akan  diproses didalam badan dan menjadi darah daging. Dan dari sinilah mulai tertutup pintu terkabulnya doa.

Dalam sebuah hadist diriwayatkan Tabrani, dahulu ada sahabat Nabi yang berjulukan Sa’ad Bin Ai Waqash. Ia meminta biar Rasulullah SAW mendoakan biar doa dirinya gampang dikabulkan Allah.

Kemudian Rasul pun menjawab,


“Hai Sa’ad perbaikilah kuliner mu maka pasti doamu akan di kabulkan. Sesungguhnya orang yang telah memasukan kuliner haram kepada tubuhnya maka doanya tidak akan diterima selama 40 hari”

Seperti yang dilansir oleh infoyunik.com, Hadist ini diriwayatkan oleh HR. Tabrani.

Tidak hanya dalam satu riwayat, namun begitu banyak Rasul memperingatkan biar kita selalu mengonsumsi kuliner halal. Seperti pada kisah berikut ini yang artinya:

"Wahai manusia, sebetulnya Allah Maha Baik dan hanya mendapatkan yang baik. Sesungguhnya Allah telah memerintahkan orang-orang mukmin untuk sama menyerupai yang diperintahkan kepada para nabi. Kemudian dia membaca firman Allah yang artinya, Wahai para rasul, makanlah kuliner yang baik dan kerjakanlah amal shalih. Dia juga berfirman yang artinya, Hai orang-orang mukmin, makanlah kuliner yang baik yang telah Kami anugerahkan kepadamu. Kemudian dia menceritakan seorang pria yang melaksanakan perjalanan jauh sampai rambutnya kusut dan kotor, ia menengadahkan tangannya ke langit seraya berdoa, Ya Rabb, ya Rabb. Akan tetapi makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan ia kenyang dengan yang haram. Maka bagaimana mungkin doanya dikabulkan." (HR. Muslim)

Para ulama mengambarkan perihal hadist ini. Mereka setuju kalau seharusnya doanya terkabul, alasannya yaitu memenuhi empat hal yang menciptakan doa terkabul, yakni :

  • Ia dalam keadaan seorang musafir, 
  • Ia dalam keadaan lelah, 
  • Ia berdo'a dengan menengadahkan dua tangan 
  • Ia sangat berharap kepada Allah. 

Namun sayangnya, doanya tak kunjung terkabul, dan penyebabnya adalah kuliner haram, minuman haram dan pakaian haram yaitu penghalang terkabulnya doa.

Kisah lain berasal dari ulama Arab. Salah satu kelebihannya yaitu mudahnya doanya dikabulkan Allah. Namun sayang, hanya alasannya yaitu sebutir kurma yang haram, menciptakan doanya ditolak selama 40 hari.  

Pada suatu dikala sang ulama mencari kurma ke kota. Sang pedangang kemudian melayani dan menimbang kurma yang siap dibeli. Melihat ada satu butir kurma yang jatuh  di erat timbangan, sang ulama kemudian mengambil dan memakannya. Ia mengira, kurma tersebut yaitu kurma milikinya yang jatuh dari timbangan.

Setelah beberapa hari, tidak ada yang berbeda dari ibadahnya. Namun, suatu hari dikala dia sedang berzikir ada dibelakangnya suara-suara ghaib yang sedang bercakap-cakap membicarakan dia.

“Kau lihat, lelaki bau tanah itu? Dia yaitu lelaki yang dulunya selalu dikabulkan doa-doanya oleh Allah, tetapi kini doa-doanya tidak akan dikabulkan selama 40 hari alasannya yaitu dia telah memakan sesuatu yang bukan haknya”.

Hal ini sontak menciptakan sang ulama terkaget. Ia kemudian mengingat-ingat kembali apa kuliner yang sudah Ia makan. Lalu teringatlah akan kurma itu. Bergegaslah Ia  kembali ke kota dan mencari pedagang kurma yang dulu.

Namun sangat disayangkan, alasannya yaitu pedagang sudah terlebih dahulu dipanggil Allah. Kini anaknya lah yang menggantikan sang ayah. Maka diapun segera menceritakan perihal yang menimpa dirinya, sang anak memaafkan dan mengikhlaskan kurma itu.

Tetapi ternyata hebat waris dari pedagang kurma itu bukan hanya satu orang melainkan 7 orang, maka pergilah lelaki alim itu menemui satu persatu hebat waris sang pedagang kurma. Setelah lengkap semua hebat waris memaafkan dan mengikhlaskan dia tampak lega.

Sambil menuju perjalanan pulang terdengarlah kembali percakapan ghaib dibelakangnya “lihatlah..dialah lelaki alim yang kemarin doa-doanya tak dikabulkan oleh Allah, tetapi kini Allah sudah mengabulkan doanya”.

Pesan etika dari kisah ini yaitu pentingnya menjaga diri dari makanan. Manusia harus benar-benar selektif dan memastikan apa saja yang masuk ketenggorokannya yaitu kuliner halal.

Karena dampaknya, doa akan tertolak sampai 40 hari. Mungkin kita harus menilik kembali, dikala doa tidak kunjung terkabul, ada baiknya segera memohon ampun kepada Allah.

Wallahu A'lam

0 komentar

Posting Komentar