Dubes Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed (foto: geloranews)
Terkait cuitan twitter 'Organisasi sesat' Dubes Arab Saudi kepada NU...
Dubes Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed merasa ada seseorang yang ingin membenturkan dirinya dengan NU dan masyarakat Indonesia.
Ini yang dikatakan Osama terkait cuitan tersebut...
Ketum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mendapatkan rekaman bunyi yang ia pastikan sebagai rekaman audio dari Dubes Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed Abdullah al-Shuaibi. Dalam rekaman itu, Osama menyatakan ada yang mencoba menghadap-hadapkannya dengan Nahdlatul 'Ulama (NU).
Rekaman tersebut diposting oleh Rais Syuriyah Pengurus Cabang spesial Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok Imron Rosyadi Hamid melalui akun Facebook miliknya.
Dalam postingannya, selain mengunggah rekaman audio pernyataan Osama, Imron memperlihatkan keterangan 'Ini yaitu rekaman bunyi Dubes Saudi Arabia yang meminta maaf ke warga NU melalui Mbak Yenny Wahid.'
Namun saat dicek dalam rekaman berdurasi 50 detik itu, tak ada kata-kata yang menyatakan ajakan maaf.
Osama bin Mohammed Abdullah al-Shuaibi dalam rekaman tersebut mengatakan, "Seseorang mencoba menghancurkan hubungan baik antara saya dan Nahdlatul Ulama, antara saya dengan rakyat Indonesia," ujarnya.
Osama juga menyatakan ia cinta masyarakat Indonesia, menghargai NU, Muhammadiyah, dan organisasi Islam lainnya.
Oleh alasannya yaitu itu, ia memberikan salam kepada bangsa Indonesia dan berjanji akan menuntaskan permasalahan yang menyangkutnya dirinya usai kembali dari Arab Saudi.
"Demi Allah saya cinta masyarakat Indonesia. Insyaallah saya akan kembali ahad depan untuk menuntaskan semuanya," tutur Osama.
Berikut rekaman bunyi tersebut:
Untuk diketahui, cuitan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi berujung kontroversi.
Dilansir dari detik.com, cuitan yang isinya menyebut 'organisasi sesat' itu menerima kecaman dari pelbagai pihak.GP Ansor dan PBNU lah yang pertama kali angkat bicara. Dua organisasi Islam itu menganggap cuitan terkait pembakaran bendera HTI yang bertuliskan kalimat tauhid beberapa waktu kemudian tersebut menodai hubungan Indonesia-Arab Saudi.
"Massa yang berjumlah lebih dari satu juta berkumpul demi menyatakan persatuan umat Islam merupakan reaksi keras terhadap dibakarnya bendera tauhid oleh seorang dari pihak organisasi sesat menyimpang kurang-lebih sebulan yang lalu," demikian isi cuitan itu dibacakan Ketum PBNU Said Aqil Siradj, dalam jumpa pers yang digelar di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin (3/12) kemarin.
PBNU mendesak pemerintah untuk memberikan nota kepada pemerintah Saudi semoga memulangkan Osama. Hal itu sebagai hukuman atas tindakan Osama yang dinilai gegabah mencampuri urusan politik negara Indonesia.
0 komentar
Posting Komentar